apahabar.com, MARTAPURA â Penghapusan jamban apung, program inovasi Gerakan Bersama Realisasi Akses Sanitasi (Gebraks) milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, berhasil menyabet penghargaan dari pemerintah pusat.
Inovasi Gebraks meraih penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Kluster Kabupaten pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021.
Ajang bergengsi tahunan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) RI bekerjasama dengan Universitas Gunadarma.
Pemberian penghargaan disaksikan oleh Menpan RB Tjahjo Kumolo secara virtual. Sementara hadir Bupati Banjar H Saidi Mansyur didampingi Sekda HM Hilman, Kepala Dinas PUPR Ahmad Solhan dan Kepala Bappeda Litbang Galuh Tantri Narindra di Command Center Manis, Selasa (9/11).
Saidi Mansyur sangat mengapresiasi atas capaian Dinas PUPR dan berharap agar inovasi Gebraks dapat dikembangkan lebih jauh, sehingga manfaatnya semakin terasa luas.
“Selamat, inovasi Gebraks terpilih menjadi Top Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021. Saya berharap inovasi ini tidak berhenti di sini, tetapi mampu menginspirasi kabupaten kota lainnya. Masyarakat akhirnya akan sadar akan pentingnya hidup sehat di sekitar bantaran sungai dan akses capaian sanitasi meningkat,” harapnya.
Sekda Banjar HM Hilman menjelaskan, latar belakang dibuatnya inovasi Gebraks yaitu keberadaan jamban apung di sekitar bantaran sungai membuat air sungai tercemar, masyarakat semakin sulit mendapatkan air bersih.
Selain itu lanjut Hilman, angka stunting yang cukup tinggi di Kabupaten Banjar juga berkaitan erat dengan tingkat pencemaran sungai. Faktor tersebut melatarbelakangi dibuatnya inovasi penghapusan jamban apung.
“Oleh karena itu inovasi ini digulirkan dengan menggagas pembuatan kakus sehat sekaligus membongkar jamban jamban apung di sekitaran bantaran sungai,â ungkapnya.
KIPP tahun 2021 merupakan KIPP yang ke-8, di mana seluruh tahapan penilaian dilaksanakan secara virtual tanpa ada tatap muka antara peserta dan tim penilai. Ada tiga kelompok inovasi yang dikompetisikan, yaitu kelompok umum, kelompok replikasi dan kelompok khusus.