Banner
Tak Berkategori

Kronologi Pasien Terindikasi Covid-19 Kabur di Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU – Kaburnya seorang pasien dalam pengawasan (PDP) dari RS Idaman Banjarbaru tengah hangat diperbincangkan…

Featured-Image
Seorang pasien dalam pengawasan RS Idaman Banjarbaru masih melarikan diri. Foto sebagai ilustrasi: Antara

apahabar.com, BANJARBARU – Kaburnya seorang pasien dalam pengawasan (PDP) dari RS Idaman Banjarbaru tengah hangat diperbincangkan warganet.

Tak cuma itu, informasi pribadi si pasien juga berseliweran di media sosial.

Belakangan, hal itu bikin resah masyarakat Banjarbaru khususnya Landasan Uin Timur.

Lurah Landasan Ulin Timur, Deny Adi Surya memastikan pencarian terhadap si pasien terus dilakukan.

“Kebetulan sesuai KTP memang warga kami, kami sudah 3 hari ini mencari,” ujarnya kepada apahabar.com, Selasa (26/5) siang.

Kronologis kaburnya si pasien diceritakan oleh Deny.

“Pertama itu beliau (pasien kabur) memang punya gejala, dari RS Kartika dicek ke situ ada keluhan tambahan (lalu) di-rapid tes dan reaktif,” ceritanya.

Kemudian, lanjut Deny, usai hasil reaktif keluar muncul keluhan baru lagi. Pasien dibawa ke RS Idaman Banjarbaru.

“Dibawa ke RS Idaman dirawat di sana, dan di swab,” ungkapnya.

Sambil menunggu hasil swab, kondisi warganya itu, dikatakan membaik. Tidak perlu lagi diinfus.

“Beliau keadaannya membaik tidak diinfus. (Tapi) Di RS itu beliau mungkin merasa dikekang, anaknya jenguk tidak boleh. Karena sudah kelihatan gejalanya, nah beliau gelisah (dan) mau pulang saja,” lanjutnya.

Ditambah penjagaan yang ketat, pasien diduga Covid-19 itu pun mulai memberontak.

“Kaya mau ngamuk terakhir itu lalu keluar dan turun dari ruangan, di tangga darurat ditangkap petugas, tapi dia ngamuk,” kisahnya.

“Oleh anaknya (keluarga) minta tolong dibawa pulang dulu tapi digiring sama tim RS Idaman, ada security dan banyak lagi yang giring,” sambungnya bercerita.

Melihat dijaga ketat oleh petugas, entah apa yang dipikirkan pasien. Ia memutuskan kabur.

“Mungkin beliau takut atau apa, kabur dan sampai sekarang tidak ketemu. Kami 3 hari ini kerjanya masuk hutan saja ke sana kemari mencari belum ketemu,” terangnya.

Deny meminta warganya tersebut tak perlu takut. Karena hasil swab belum keluar. Belum tentu juga reaktif itu positif Covid-19.

“Beliau (yang kabur intinya) tidak mau dirawat di situ (RS) maunya di rumah saja, boleh sebenarnya dengan pengawasan tim kesehatan. Hasil swab beliau pun belum keluar, baru reaktif menurut rapid,” jelasnya.

Sehingga untuk masyarakat pun dimintanya tetap tenang. Tak usah resah.

Selain belum dipastikan positif Covid-19, juga yang bersangkutan bukan pelaku kejahatan.

“Gara gara berita hoaks ini (positif Covid-19 kabur) masyarakat resah bahkan sampai ada niatan mau ngusir keluarga. Jangan percaya hoaks, beliau masih reaktif rapid test, hasil swab belum keluar. Kita ini tidak menghadapi penjahat, ini loh orang sakit perlu dirawat, perlu dibantu,” Deni mengakhiri.

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah

Komentar
TrendingLainnya