apahabar.com, BLITAR – Perjalanan hidup siapa yang tahu. Jika Tuhan ingin mengangkat martabat seseorang jadi lebih baik, siapa yang bisa menahan.
Seperti yang dialami Mujiadi, warga Dusun Krajan RT 12 RW 03 Desa Pagerwojo Kecamatan Kesamben, Blitar, Jawa Timur.
Statusnya sebagai seorang penggali kubur kini berubah. Setelah pria berusia 50 tahun ini terpilih sebagai kepala desa dalam pemilihan yang digelar Oktober lalu. Dan kemarin dia baru saja dilantik.
Muji ditulis detikcom, Sabtu (14/12) kelihatan canggung dalam memilih kalimat. Ada kesan masih sulit menyusun kata-kata.
“Ngapunten sanget Mbak. Kulo niki tiyang utun. Dereng saget birokrasi (maaf sekali, saya ini orang desa. Belum bisa birokrasi),” ujar Muji, seorang lulusan STM Bangunan ini.
Dari cara berpakaian dan menyusun kalimat, benar-benar terlihat lelaki ini seorang petani desa yang lugu dan sederhana.
Menjadi seorang kepala desa (kades) sejatinya tak pernah dia cita-citakan. Alasannya tidak punya kemampuan birokrasi.
Namun wargalah yang mendorongnya, bahkan mendaftarkannya menjadi pemimpin di desa mereka.
“Setiap ketemu warga saat menggali kubur, mereka selalu bilang, wes Pak Ji sampean ae sing dadi kades (sudah Pak Ji, bapak saja yang jadi kades),” ucapnya membuka cerita.
Ya, Muji begitu terkenal di Desa Pagerwojo. Setiap jenazah jika ada orang meninggal, dia lah yang mengurusnya. Menariknya, tak sedikit pun Muji berharap pemberian.
Dia akan datang lebih awal ke makam untuk menggali dan menyiapkan lubang untuk pemakaman jenazah warga yang meninggal.
Padahal di desa dengan empat dusun itu terdapat lima lokasi pemakaman. Tak peduli dia warga satu dusun atau berbeda dusun, Muji selalu menggali kubur membantu keluarga yang berduka.
“Bagi saya, kalau takziah di rumah duka itu kan hanya nongkrong saja. Lha badan saya masih sehat masih kuat. Kan lebih baik saya ke makam, gali tanah siapkan lubang untuk pemakaman,” tuturnya dengan lugas.
Sejak 2003, pekerjaannya sebagai penggali kubur telah ditekuni Muji. Lahannya yang berdekatan dengan areal makam membuatnya tahu setiap ada warga yang meninggal dan membutuhkan lokasi pemakaman.
Kepedulian pada lingkungan dan jiwa sosial inilah yang membawa Muji naik derajat menjadi seorang kepala desa.
Dia berhasil mendapatkan sebanyak 1.284 suara dari sekitar 6.000 daftar pemilih di desanya pada Pilkades serentak 12 Oktober lalu. Jumat (13/12), Muji dilantik menjadi Kades Pagerwojo.
“Kami ingin pemimpin yang jujur. Sejak awal, kami melihat Pak Muji orang yang sangat baik, jujur dan punya jiwa sosial tinggi. Makanya, kami daftarkan jadi calon kades dan Alhamdulillah menang,” kata Dwi Hari, warga Dusun Dawung.
Baca Juga: Sudian Noor Lantik 42 Kepala Desa Terpilih
Baca Juga: Bupati HSS Lantik Kepala Desa Muning Tengah
Sumber: detikcom
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin