Banner
Sport

Isu Suap Liga 2 Dihentikan Menyeruak, PSSI Angkat Bicara

Isu suap agar Liga 2 dihentikan menyeruak. Lantas bagaimana tanggapan Persatuan Sepakboal Seluruh Indonesia (PSSI)?

Featured-Image
Sekjen PSSI Yunus Nusi mengklaim mendapat dukung 27 voter jadi wakil ketua umum PSSI periode 2023-2027 (Foto: apahabar.com/Farhan)

apahabar.com, BANJARMASIN - Isu suap agar Liga 2 dihentikan menyeruak. Lantas bagaimana tanggapan Persatuan Sepakboal Seluruh Indonesia (PSSI)?

Kabar soal adanya dugaan suap dihembuskan sejumlah klub Liga 2, terutama tim-tim yang ingin musim kompetisi 2022-2023 tidak dihentikan alias dilanjutkan.

Isu suap bermula dari beredarnya surat berjudul "Surat Pernyataan Bersama Klub Liga 2 2022/2023" yang berisi kesepakatan tim-tim Liga 2 untuk menghentikan kompetisi musim 2022-2023.

Isinya membentuk operator baru untuk Liga 2 dan memberikan kepercayaan kepada Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI.

Dokumen bertanggal 14 Desember 2022, yang merupakan hari pelaksanaan rapat pemilik klub Liga 2 dengan PSSI dan LIB, itu ditandatangani oleh perwakilan 20 klub Liga 2.

Surat itu pun disebut-sebut menjadi salah satu dasar PSSI menghentikan Liga 2 2022-2023 dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) pada 12 Januari 2023.

Akan tetapi, beberapa klub ternyata tidak merasa membubuhkan tanda tangan di surat tersebut dan menuding ada pemalsuan di sana.

Tim-tim seperti Persipura, melalui manajernya Yan Mandenas mengklaim setiap tanda tangan itu bernilai Rp15 juta.

"Tanda tangan itu sebagian dipalsukan. Banyak klub yang sudah mengadu karena setiap tanda tangan itu diberikan uang transportasi Rp15 juta perklub. Namun, mereka tidak mengetahui itu untuk menghentikan liga. Yang kami tahu, tanda tangan itu dibuat sebagai tanda hadir di 'manager meeting'," kata Yan pada 16 Januari 2023.

Baca Juga: Liga 2 Berhenti, Persipura Somasi PSSI

Soal dugaan tanda tangan palsu dan suap itu, CEO Karo United Effendy Syahputra menegaskan bahwa dirinya sudah meminta PSSI melalui Komite Etik untuk melakukan penyelidikan.

Effendy ingin kasus tersebut dibawa ke sidang etik PSSI supaya permasalahan itu terbuka dan jelas.

Lantas bagaimana tanggapan PSSI? Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi dengan tegas membantah ada suap agar Liga 2 dihentika.

Ia menilai isu suap senilai Rp15 juta yang disebut-sebut diberikan kepada setiap klub Liga 2 yang menandatangani kesepakatan untuk menghentikan musim 2022-2023 tidak masuk akal.

"Masa klub Liga 2 mau disuap Rp15 juta. Di sana orang kaya semua. Masuk akal juga enggak," kata Yunus usai mengikuti rapat pemilik (owners' meeting) klub-klub Liga 2022-2023 dengan PSSI dan LIB di Jakarta, Selasa (24/1) malam.

Baca Juga: Hasil Rapat Exco PSSI: Liga 2 dan Liga 3 Dihentikan!

Seperti diketahui PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga 2 musim 2022-2023. Keputusan itu diambil dari salah hasil kesepakatan rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 12 Januari 2023.

Keputusan itu mendapat protes. Mayoritas klub Liga 2 menentang penyetopan Liga 2 itu. Upaya mereka kemudian membuat LIB dan PSSI menggelar rapat pemilik (owners' meeting) tim-tim Liga 2 di Jakarta, Selasa (24/1) yang berlangsung selama sekitar enam jam.

Akan tetapi, nasib kelanjutan Liga 2 musim 2022-2023 belum juga terang sebab PSSI dan LIB menetapkan bahwa masa depan Liga 2 tersebut akan diputuskan oleh pengurus baru PSSI di Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari.

Di samping Liga 2, KLB juga akan menetapkan kelanjutan putaran nasional Liga 3 musim 2022-2023 dan adanya promosi-degradasi di Liga 1 hingga Liga 3.

Editor
Komentar
TrendingLainnya