Banner
Religi

Batal atau Tidak Berbicara Kotor saat Puasa? Begini Penjelasan UAS

apahabar.com, BANJARMASIN – Pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan soal batal atau tidaknya berbicara kotor…

Featured-Image
Batal atau Tidak Berbicara Kotor saat Puasa, Begini Penjelasan UAS. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan soal batal atau tidaknya berbicara kotor saat puasa Ramadan.

TikTok @mhmd175_ membagikan sebuah video ceramah UAS yang menjelaskan tentang hukum orang berpuasa namun masih mengatakan kata-kata kotor.

UAS menjelaskan bahwa orang yang berpuasa yang masih mengatakan perkataan kotor hanya akan mendapatkan lapar dan haus saja.

Menurutnya, orang yang mengatakan dusta, berbohong, dan tipu muslihat saat berpuasa di bulan Ramadan hanya mengurangi pahala.

“Siapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta, bohong, tipu, dan tidak meninggalkan perbuatan curang tipu muslihat. Maka dia meninggalkan makan dan minum itu tidak ada pahalanya. Berapa banyak orang puasa tapi tidak mendapat apa-apa dari puasanya hanya lapar saja,” kata UAS dikutip apahabar.com, Kamis (14/04).

Salin itu, UAS juga mengatakan bahwa orang yang tidak berpuasa dan zakat, itu dikatakan fasik. Sedangkan orang yang meninggalakan salat, disebut sebagai kafir.

“Sebagian mengakatan orang meninggalkan salat itu fasik, tidak sampai mengeluarkan dia dari agama,” jelasnya

Kemudian UAS mengungkapkan bahwa salat itu seperti tiang sebuah bangunan, yang apabila ditinggalkan dapat menjadi bangunan yang roboh.

“Akan tetapi shalat adalah tiang agama, jadi bangunan dapat roboh kalau orangnya tidak kuat oleh sebab itu jangan tinggalkan shalat,” terangnya.

Komentar
TrendingLainnya