apahabar.com, MARABAHAN – Dinilai memiliki keaslian, penerapan, manfaat, keberhasilan dan berdampak, sepuluh inovasi dalam lingkup Pemkab Barito Kuala memperoleh penghargaan.
Terdapat dua kategori inovasi terbaik yang menerima penghargaan, yakni inovasi inisiatif dan inovasi implementasi.
Mereka yang memperoleh predikat terbaik, mendapatkan piagam dan uang tunai. Penyerahan dilakukan Bupati Noormiliyani AS dalam Penganugerahan Penghargaan Lomba Inovasi Daerah 2021 di Aula Selidah Marabahan, Selasa (7/12).
Dalam event perdana ini, semua inovasi dinilai oleh tim juri yang terdiri dari Sekretaris Daerah Batola, Zulkipli Yadi Noor.
Kemudian dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM, Muzdalifah, serta Kabid Inovasi dan Teknologi Balitbangda Kalimantan Selatan, Murwany Viviane Antang.
Adapun inovasi inisiatif terbaik pertama jatuh kepada Candra Wijaya. Kabid Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan ini diberi penghargaan atas inovasi Siberkat.
Siberkat sendiri merupakan kependekan dari Simpanan Ibu Bersalin Yang Bersinergi Untuk Masyarakat. Melalui inovasi ini, Candra mengajak masyarakat mempersiapkan semua sumber daya sebelum melakukan persalinan.
Kemudian inovasi inisiatif terbaik kedua diraih Saprani dari Dinas PUPR dengan Sistem Informasi Perencanaan Terpadu Jaringan Irigasi Rawa (Simpedu Jasera.
Selanjutnya Gerakan Menabung Si Ibu Untuk Persalinan Di Desa (Gema Si Bu Linda) yang disusun Sri Wahyuning Dyas dari Puskesmas Tabukan.
Sementara peringkat keempat ditempati Abdi Maulana. Camat Tabukan ini mengusung Masyarakat Pintar Mengolah Sampah (Maspinlapah).
Sedangkan program pengembangan produksi padi dan jagung melalui Sumber Anakan Turiang (Su Anang) dan Tanaman Sela ( Ta Sela) milik Ghozali Ansyah, terpilih menjadi terbaik kelima.
Selanjutnya inovasi implementasi terbaik pertama diraih Sistem Informasi Pajak Daerah Terintegrasi (Si Apdate). Inovasi ini merupakan karya Lolyta Afriantie dafi BP2RD.
Si Apdate diklaim menyediakan data akurat dan terintegrasi seperti perizinan e-reklame, e-PBB, informasi realisasi PAD, lunas PBB dan pajak reklame.
Kemudian peringkat kedua inovasi implementasi terbaik ditempati program pembinaan perangkat desa melalui Sistem Penilaian Kinerja Perangkat Desa Individu (Sakti) milik Eko Purnomo Sakti.
Sedangkan optimalisasi layanan sistem pemerintahan berbasis elektronik melalui Batola Single Service (BSS) karya Irfan Rachmadi dari Diskominfo, terpilih sebagai terbaik ketiga.
“Inovasi-inovasi tersebut mesti diberi apresiasi selayaknya, terlebih sekarang kita memasuki tatanan kehidupan baru yang memerlukan kreativitas,” ungkap Bupati Batola.
“Pun Pemkab Batola bisa mendorong dan membangun budaya inovasi di berbagai sektor melalui kebijakan one institution, one innovation dan one village one innovation,” tandasnya.